"Mengajaknya keluar? Mau apa, Kang?" tanya Ustadz Uwais pada Ardi. Ia begitu kaget dan tak mengerti. Tentunya sangat penasaran dan sedikit keberatan.
Ardi tersenyum kecil dan mengangguk. "Iya, A. Saya teh ada sedikit urusan penting dengan Safira. Tapi, saya tidak bisa menyampaikan di sini. Bagaimana, A? Boleh atau tidak saya ajak Safira pergi untuk beberapa jam saat saja? Saya sudah minta izin pada kedua orang tuanya dan Alhamdulillah diizinkan." Ia tampak bicara dengan sopan dan hati-hati. Berharap sang Ustadz akan mengizinkannya.
Ustadz Uwais tampak terdiam dan menatap dengan serius. Entah mengapa tiba-tiba saja perasaannya menjadi tidak enak. Tentu saja ia sangat tidak rela jika wanita pujaannya dibawa oleh lelaki lain. Namun, hal itu sulit ia ungkapkan karena Ardi sama sekali tidak tahu tentang dirinya dengan Safira.
