"Umi, apakah Uwais sudah bisa mengatakan apa yang harus Uwais katakan pada Safira?" tanya Ustadz Uwais pada Uminya.
Umi Jannah tersenyum kecil. Sudah ia duga jika putranya itu sudah tak sabar ingin menyatakan perasaannya pada Safira. Tetapi, ia pun sudah tak bisa lagi menahan dan melarang putranya itu.
"Jika memang kamu sudah serius dan yakin dengan pilihan hatimu. Maka, lakukanlah apa yang harus kamu lakukan, Nak. Tapi ... jangan pernah ungkapkan cintamu padanya, karena kalian belum halal. Cinta itu akan indah jika diungkapkan saat kalian sudah menikah dan halal," ujar Umi Jannah penuh penegasan.
Ustadz Uwais manggut-manggut tanda mengerti. Tetapi, ia sendiri masih bingung apa yang akan ia katakan pada Safira. Jika sang Umi melarangnya untuk tidak mengungkapkan cintanya pada Safira, lantas apa yang harus ia katakan pada gadis cantik itu? Tidak mungkin ia langsung melamarnya, sementara Safira masih memiliki kedua orang tua.