Sejak tadi sore, Safira tak bisa tenang dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Pertama, ia terus memikirkan tentang ucapan Sarah padanya. Kedua, ia memikirkan kepulangan Sarah yang tiba-tiba. Ketiga, ia memikirkan perlakuan manis Ustadz Uwais di pagi hari saat ia menyapu rumah utama. Semua itu berkeliaran di kepalanya. Ada banyak pertanyaan dan perkiraan yang muncul dalam benaknya.
"Sepertinya memang benar. Ustadz Uwais akan segera menikahi Teh Sarah. Jadi, arti pesan yang Teh Sarah katakan padaku itu ... mungkin agar aku menjadi seperti dirinya dan agar bisa menjadi santri yang baik karena bisa mendapatkan hati Umi. Jika aku sudah m mendapatkan hati Umi, sudah pasti aku akan mendapat doa dan berkah darinya. Alhamdulillah, Aamiin Allahumma Aamiin. Semoga saja aku memang akan mendapatkan berkah," cerocos Safira dalam hati.
