Safira menatap kosong pada tanaman bunga di hadapannya. Setelah ia menyaksikan Sarah masuk ke dalam vila, tiba-tiba saja perasaannya menjadi gundah gulana. Entah mengapa ia semakin takut. Takut akan kehilangan sosok Ustadz tampan yang telah membuatnya jatuh cinta. Walau ia tahu jika dirinya bukanlah wanita sempurna dan layak untuk sosok pria shalih seperti Ustadz Uwais.
"Tadi Sarah ngapain ya ke vila? Apa Ustadz Uwais yang nyuruh?" gumam Safira sambil mengayun-ayunkan kedua kakinya.
"Itu bisa jadi, Teh. Mungkin Aa Uwais mau kasih kejutan sama Teh Sarah. Namanya juga calon istri," jawab Atun yang sedang menikmati camilannya.
