Ustadz Uwais kembali mengambil wudhu. Tak afdol rasanya jika mata sudah ternoda, hati pun sudah terserang hawa nafsu bila ia langsung melakukan pengobatan lagi pada Safira. Sungguh tidak afdhol. Maka hal itu membuatku kembali bersuci walau tadi sudah sempat melakukannya ketika di kamarnya.
Sementara itu Safira tampak duduk di atas sajadah. Kali ini ia ditemani oleh kedua orang tuanya. Tetapi, tentunya jarak antara dirinya dengan kedua orang tuanya sangatlah jauh.
"Bismillahirrahmanirrahim. Yaa Rabb, bantulah hamba untuk menyelesaikan semuanya. Sesungguhnya Engkau sudah memberitahu hamba siapa pelaku sebenarnya. Tetapi, rasanya saya berat sekali untuk mengungkapkan itu pada wanita ini," rintih Ustadz Uwais di dalam hati.
Safira menarik napasnya dalam lalu membuangnya perlahan saat Ustadz Uwais berjalan ke arahnya. Kali ini tak ada Kang Jamal di sana. Sebab, pengobatan kali ini sudah lumayan ringan sehingga membuat Ustadz Uwais leluasa melakukannya sendiri.