Selepas kepergian Ammara dan Sambas dari ruangannya, Ardi tampak masih berpikir keras dan mencerna setiap tingkah, jawaban, dan tanggapan mantan kekasihnya itu soal Safira. Terlepas dari itu, ia juga sangat heran dan tak percaya mengapa Sambas bisa cepat sekali memilih jalan yang tentunya akan mempengaruhinya kehidupannya.
Melihat dari sisi sikap dan tingkah Ammara, Ardi merasa jika wanita yang dulu pernah ia cintai itu memang sangat licik. Maka hal itu membuatnya semakin yakin bahwa Ammara lah yang telah mengirim guna-guna pada Safira. Ya, jika bukan Ammara. Siapa lagi? Mengingat bahwa Ammara lah yang sering memusuhi dan jutek pada Safira. Dan pastinya semua orang pun akan memiliki pemikiran yang sama seperti Ardi.