Obrolan demi obrolan pun telah terlewatkan. Pak Usman dan Bu Kartika tampak merasa puas karena telah membawa putri mereka pada Ustadz yang begitu baik dan berbakat. Beberapa hal penting pun telah mereka ketahui dari sosok Ustadz tampan yang ternyata jatuh cinta pada putri mereka. Dan tentunya mereka berdua tidak tahu menahu soal perasaan cinta yang telah bersarang di hati Ustadz Uwais pada putri mereka.
"Sudah kamu berikan uangnya pada Ustadz Uwais?" tanya Bu Kartika pada Safira dengan suara yang pelan dan nyaris berbisik.
Safira menggeleng kecil, "Belum lah, Bu. Mana sempat tadi," jawabnya.
"Ya sudah, kalau gitu Ibu saja yang memberikan uangnya, ya. Sudah pegang saja uangmu," ucap Bu Kartika sambil merogoh tas jinjingnya.
Safira mengangguk kecil. Lagipula ia malu dan sedikit tidak berani memberikan amplop berisi uang pada Ustadz tampan yang sudah meruqyahnya itu.