Safira menatap asing pada asrama tempat tinggal para santri. Netra hitamnya tak henti berputar, setiap sudut ia perhatikan dengan jeli. Satu ruang itu cukup untuk sepuluh orang, mungkin setiap kamar memang diisi oleh 10 orang di dalamnya.
"Ayo, Teh Fira. Ini kobong kami, mohon maaf ya kalau membuat Teh Fira tidak nyaman." Hanifa berkata dengan lembut seraya mengajak Safira untuk masuk dan duduk di dalam kobong itu.
Safira mengangguk disertai senyuman manisnya, "Ya, terima kasih, Han. Jangan bilang kayak gitu, Han. Saya sangat berterima kasih karena sudah diajak untuk istirahat di sini," katanya sembari melemparkan senyum pada setiap orang yang menyapanya.
"Itu sudah menjadi kewajiban kami, Teh. Ayo silakan duduk, Teh. Sebentar ya, Hani siapkan tempat tidurnya dulu," ucap gadis cantik itu yang kemudian berlalu menuju tumpukan kasur busa.