Sarah meremas ujung hijabnya. Jantungnya semakin dag dig dug tak karuan. Ia sungguh gerogi namun juga sangat berharap pemuda tampan pujaan hatinya itu menyetujui keinginan kedua orang tuanya.
Sementara Ustadz tampan yang bernama Uwais itu tampak menatap datar dan tak segera menjawab. Pikirannya harus tenang dulu untuk bisa menjawab ucapan Abah Zakaria. Tetapi, mampukah ia menjawab? Dan, apa yang akan ia katakan nanti? Jawaban apa yang akan ia beri? Ini sungguh sulit baginya.
"Benar, Nak. Kami bersepakat untuk menjodohkan kalian berdua. Mengingat bahwa usia kalian sudah matang dan sudah pantas untuk menikah, kami bertiga sangat ingin menikahkan kalian berdua," timpal Umi Jannah dengan suara yang lemah lembut namun penuh penegasan dan desakan.