Hero berhati-hati mengobati rahang Maureen, "Nek, apakah tetap di lanjutkan?" tanyanya pelan.
Takut terdengar.
"Lakukan!"
"Ada tambahan bukti."
"Bukti?"
"Baru saja."
"Di mana?"
"Dekat dapur dan taman."
"Kamar mawar."
"Oh namanya itu. Aku lihat wanita ini tidak jelek."
"Apakah kamu mempunyai fotonya?"
Tangan Hero turun, matanya rumit memandang Maureen, "Perlihatkan! jangan khawatir, aku baik-baik saja."
Hero merogoh ponselnya, Maureen memperhatikan foto dan video berdurasi pendek dengan hati kecewa.
"Kakek terlalu banyak bermain di belakang nenek."
Kepala terangkat, "Kakek? Hero, kamu lucu," ujar Maureen geli mendengar panggilan untuk Jose.
"Nenek, apa aku salah?"
Maureen menggelengkan kepala, "Tidak salah tapi Hero, kamu harus bantu aku keluar dari sini."
Hero mengerutkan keningnya memikirkan cara tapi ia menarik isi kepalanya ketika terdengar suara langkah kaki.
