Maureen bergerak turun dari tempat tidurnya dengan hati-hati, teringat peringatan dokter beberapa waktu lalu. Anak dalam kandungannya rentan terhadap situasi buruk, tangannya mengelus lembut.
'Tenanglah, ibu akan menjagamu.'
Satu minggu berada di rumah sakit, tanpa siapapun mengunjungi membuat hati Maureen naik turun. Ia melangkah keluar, niatnya ingin menghirup udara bebas ketika terdengar suara panik dari arah lorong.
Wajah cemas.
Langkah yang cepat.
Aura yang bisa membuat salah paham banyak orang yang berada di lorong rumah sakit antara kamar inapnya dengan taman rumah sakit.
"Frederick...?" Maureen terkejut melihatnya berada di sini, ia tidak ingat memberitahu siapapun keluarganya atau ada hal lain yang tidak di ketahui olehnya. Koefisien saja tidak datang tanpa persetujuan darinya.
Apa ini?
Maureen membenci kejutan.