Kimi de Baron mundur beberapa langkah saat Jose berdiri tegak di hadapannya. Ia sulit berkedip.
"Kamu mengancam istriku? apa kamu bosan hidup?" tanyanya sembari melangkah mendekat hingga jarak mereka sangat tipis.
Kimi de Baron tak berkutik, di belakangnya ada lemari pakaiannya. Aura kuat sekaligus memabukkan membuat tak berdaya.
"Aku-- membutuhkan kamu, Jose."
"Anak? anak itu kamu yang mau, apakah kamu ingat tawaran kemarin? kamu terlalu serakah, Kimi."
Ini pertama kali Jose memanggil dengan nama aslinya, hatinya bergetar hebat. Jose menatap wajah yang sama dengan Maureen tetapi, berbeda.
"Jose, maafkan aku. Ini hanya pengaruh kehamilan saja, kamu jangan marah ya." Tangan Kimi de Baron di letakan depan dada Jose, berikan putaran lembut di atasnya. Aliran listrik yang mengguncang seluruh andrenalin Jose maupun Kimi de Baron. Kimi de Baron tidak menyia-nyiakan waktunya, ia memeluknya erat-erat.
"Apa yang kamu lakukan?"