Maureen menyesap kopinya dengan hati dingin. Hari masih pagi, matahari bahkan belum menampakan wajahnya. Badannya remuk.
Ponsel tak jauh dari cangkirnya. Maureen menghela nafas beberapa kali, dirinya bukan mainan atau boneka yang bisa di atur sembarangan orang.
Ia menyambar ponsel, menekan satu panggilan cepat yang langsung terhubung lalu mematikan. Ini adalah kode tersembunyi lalu menghapus panggilan tersebut termasuk nomor dalamnya.
"Mengapa kamu di sini?" tanya Jose dengan suara seraknya setelah tak menemukan Maureen di sisinya, ia panik.
Maureen menoleh ke arah pintu sambung dapur dan ruang makan. Tampak Jose bersandar malas di tiang penyangga pintu, tanpa pakaian atasan yang melekat di tubuhnya selain pakaian dalam. Terlihat memukau.
"Aku-- haus."
Jose mengerutkan keningnya ketika mendengar kalimatnya dan bau yang tercium di udara.
"Kopi?"