Drt...drt...
Kimi de Baron melihat ponselnya, pesan yang dibutuhkan tiba. Secepat kilat ia merapikan dirinya lalu pergi dari rumah setelah memberikan kata-kata kepada Frederick.
Mobil berjejer rapi di parkiran taman. Kimi de Baron keluar dari mobilnya kemudian masuk ke dalam mobil di samping kanan.
"Kamu terlambat."
"Tuan Jose, aku ada kesulitan."
"Tidak tertarik untuk tahu."
"Bagaimana situasi rumah?"
"Tidak ada masalah, Maureen sangat mengerti akan kita."
Kimi de Baron menoleh dengan pandangan takjub, "Benarkah kita tak perlu bersembunyi darinya? apa itu benar?" tanyanya antusias.
Jose melepaskan kaca mata hitam miliknya, memandang wajah cantik mirip Maureen. Binar kebahagiaan bak anak kecil di sana terlihat nyata tanpa kepalsuan.
"Ya, berikan aku hadiah."
"Tuan Jose ingin apa? aku tidak sempat beli sesuatu di luar sana tadi."
