Maureen memeluk dirinya sendiri, berjalan keluar dari mobil. Sopir bergegas memindahkan mobil ke arah garasi. Rumah tua terletak di bukit. Angin besar berhembus kuat menahan Maureen segera masuk ke dalam rumah.
"Nyonya, tunggu..."
Sopir berjalan cepat ke arahnya, Maureen berbalik melihatnya dengan pandangan penuh kekesalan.
Wajah murungnya menjelaskan banyak arti namun, sopir terlalu cemas melihat ponselnya berkali-kali berdering sehingga mengacuhkan situasi hati Maureen.
"Nyonya, apa anda baik-baik saja?" tanya sopir sedikit takut melihat ke arah sekitar yang sepi.
"Kamu pulang saja, aku ingin sendirian di sini malam ini. Besok pagi baru datang."
"Tapi nyonya..."
"Aku tidak apa. Pergilah!" usir Maureen kesal, sopir menghela nafas penuh kebingungan berjalan perlahan pergi dari sana.
Tidak ingin berlama-lama di depan rumah, Maureen bergegas masuk. Dalam gelap gulita Maureen terus melintasi ruang sampai depan kamarnya.
