Ruangan tunggu VIP terasa dingin dan terasing. Riu menghapus air matanya menggunakan punggung tangan, Saul de Baron berikan sapu tangan padanya.
"Ini..."
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu di jaman sekarang masih ada yang menggunakan sapu tangan."
"Ada. Buktinya aku, pria langka."
Kepala ditegakkan, "Ya, kamu pria langka tuan Baron. Senang mengenalmu di tempat ini," ujarnya lembut.
Sapu tangan berpindah tangan. Sentakan listrik menyebar dalam tubuh Saul de Baron, membangkitkan sesuatu yang terkubur lama tanpa efek obat-obatan.
"Terima kasih, aku akan mencucinya sebelum aku kembalikan."
"Tidak usah dipikirkan."
"...."
Mereka terdiam.
Frederick bergerak ke sudut, mengambil dua cangkir yang diisi teh panas. Ia berikan kepada keduanya lalu berjaga-jaga memperhatikan sekelilingnya.
Satu cangkir berada di tangan Saul de Baron dan satu cangkir berada di atas meja kaca depan Riu. Uap panasnya menggoda.