Riu Joe Johansson bergerak santai pada titian papan, wajahnya terlihat damai dan tenang. Ia tidak menyadari ada satu mata yang terus mengawasi kemana ia pergi.
"Cantik."
Asap rokok berputar arah sebaliknya karena tertiup angin. Joe menghembuskan setiap kali hisapan pada batang rokoknya.
"Riu...."
Suara yang memanggil tidak terlalu keras, Riu Joe Johansson berbalik menghadapnya. Wajahnya berseri melihatnya. Iapun berlari kencang ke arahnya.
"Kamu datang."
"Tentu saja datang, kamu istriku yang bandel."
"Mana ada."
"Ada. Aku dengar dari dokter, kamu membuat ulah di ruang tunggu. Kamu tahu kesehatan kamu sangat buruk akhir-akhir ini."
"Iya aku tahu."
Joe memeluknya, "Apakah ada yang perlu aku ketahui? bagaimana keadaan kamu?"
"Masih sama."
"Jangan bohong padaku."
"Aku tidak berbohong, kamu bisa bertanya pada dokter disana. Aku lapar."