Saul de Baron menghampiri Frederick, "Tuan...?" panggil Frederick penuh rasa ingin tahu. Terlihat wajah dingin Saul de Baron cukup membekukan orang.
"Jalan!"
Dokter D mulai panik, tangannya cepat meraih ujung bajunya. Saul de Baron mengibaskan tanpa menyentuh hingga terlepas, "Jangan berasumsi lebih. Ini murni bisnis, berikan kompensasi padanya."
"Dimengerti."
"Tidak! aku tidak mau, kita...."
Dokter D masih ingin bersikeras, "Dokter, jangan memaksa. Perhatikan situasi anda lebih dulu," Ujar Frederick pelan berikan isyarat.
"Saul...."
Kecepatan berjalan Saul de Baron ke arah helikopter membuat dokter D tidak bisa mendekati terutama terhalang oleh beberapa anak buahnya.
Lemas.
Helikopter pergi tinggalkan, "Aku tidak bermaksud...." kata dokter D terduduk di sofa. Ia tersenyum sedih, memandang cincin yang terselip. Terbayang di ruangan, wajahnya berubah merah pucat.
Semua terjadi begitu cepat.