Manusia selalu mempunyai keinginan tapi serakah atau tidak, alam yang tentukan wujudnya. Waktu adalah ilusi yang kejam menentukan kata cinta masa lalu dan sekarang.
"Kamu mau kemana, hmm?" Bibirnya menelusuri setiap sudut lekukan di tubuh Maureen. Rasanya tidak akan pernah puas menginginkan, serakah? tidak terlalu pikirnya.
Maureen meraih jubah mandi di atas kursi rias, langkahnya ringan pergi ke arah tanpa menjawabnya.
"Maureen...."
Suara air mengalir memupus ketidakpuasan dalam hatinya, Saul de Baron mengeram sebelum mengikuti langkah Maureen untuk masuk ke dalam kamar mandi.
"Maureen..." dilihatnya Maureen membersihkan tetesan air di tubuhnya, warna merah menodai pemandangan mata berikan semburat merah di wajahnya.
"Leopard."
Nama yang dibenci disebutkan tanpa perasaan bersalah dan pandangan mata polos, sungguh kombinasi yang menakjubkan pada wajah Maureen.
"Katakan lagi?"
"Saul, kamu cemburu?"
"Siapa yang cemburu?"
"Kamu."
"Tidak!"
"Iya, kamu cemburu."
"Tidak."