Ruang kerja Saul de Baron terlihat tegang. Kepala menunduk Boy bikin hati Bim turun 3° pada permukaan es.
"Hebat!"
"Aku lakukan sesuai aturan."
"Aturan?"
Kepala Saul de Baron mau pecah teringat aturan-aturan yang di buat Weird Dee di masa lalu. Aturan yang dibuat berdasarkan dua orang mabuk dengan ambisi besar.
Wajahnya merah mengingat hari itu.
Frederick memperhatikan perubahan wajah Saul de Baron. Ada yang aneh tetapi sekilas tidak terlihat lagi.
"Sebutkan aturan mana yang memperbolehkan kamu menggunakan tiket kebebasan untuk kepentingan pribadi?"
Mulut Boy terkunci rapat.
Tak tahan lagi, Bim menghampiri Boy. Tangannya diambil untuk di genggam, "Tuan besar, anda jangan menyalahkan Boy. Dia hanya memikirkan kepentinganku yang menginginkan keturunan." kata Bim tegas.
Raut wajah Saul de Baron berubah-ubah namun, senyumnya kaku. Ia bergerak ke arah jendela ruang kerja, terkejut menemukan Maureen berada tak jauh darinya.
"Mengapa Maureen ada diluar kastil?"
