Jalan itu sangat panjang tanpamu tapi aku bertahan cukup lama.
Ada kalanya aku sangat lelah melihat kamu memilih jalan rusak.
Apakah kamu bisa mengerti? suatu hari nanti?
Atau,
aku harus bertahan lebih lama lagi untuk sebuah alasan konyol demi kata kebahagiaan semu.
Katakan!
Kamu terdiam.
Apakah kamu tahu, jalan utama membahagiakan aku hanyalah memeluk dan membiarkan aku berada dalam kesenangan bersamamu.
Namun,
aku kalah.
Lagi-lagi kamu terdiam.
Kali ini, aku menyerah.
Aku menerima tangan seseorang demi ketenangan batinku.
Aku menerima senyum seseorang demi tawa dalam hatiku.
Tak terlintas dalam kepalaku untuk menerima seseorang untuk aku bisa merasakan cinta lebih dari yang aku tahu.
Aku pergi.
Maafkan aku.
Aku bukanlah orang yang bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.
Maaf.
Aku tidak bisa bertahan sampai maut datang menyapa.
Maureen memandang pria yang mengisi hatinya dengan tekanan tak kasat mata dari Saul de Baron.