Lily cemberut.
Frederic berpura-pura tak tahu. Tangannya mengengam erat tangan mungil milik Lily. Semalam selesai tanda tangan pernikahan, Lily kabur begitu saja. Frederick menemukan Lily tertidur pulas di kamarnya tanpa merasa berdosa.
Gara-gara itu, Jarwaib mentertawakan dirinya karena bodoh. Malam itu, Frederick menghabiskan waktu hanya dengan memandangi wajah cantik Lily.
Menyesal sudah cerita.
"Mengapa kamu menarik aku dari nyonya?"
"Tuan besar ingin bersama istrinya. Mana boleh kamu menganggu."
"Aku tidak menganggu!"
"Ya, kamu menganggu. Semalam, mengapa kamu kabur dariku?"
"Aku tidak kabur tapi hanya pulang ke kamarku."
"Sama saja!"
"Tidak sama. Aku-- "
"Kita sudah menikah."
"Tidak aku akui!"
"Begitukah?"
"Ya! kamu memaksa aku."
"Tapi kamu tanda tangan sukarela."
"Apa yang sukarela? aku jelas kebingungan. Kamu bilang kencan tapi... pokoknya aku tidak mengakui pernikahan ini."
