Hima Ze terbangun, tubuhnya sakit pada beberapa tempat. Ingatan berputar-putar membuat dirinya waspada terhadap sekitarnya.
Bau menyengat bikin mual.
Tidak buru-buru. Hima Ze turun dari tempat tidur, rasanya sangat sakit. Kakinya gemetaran menahan, berpegangan pada benda-benda sekitar untuk bisa melangkah.
Pakaian pikirnya berusaha mencari, tetapi tak satupun di temukan kecuali selimut dan handuk.
Mandi pikirnya bergerak keluar kamar. Sejenak mengedarkan mata ke segala arah ruangan lalu pergi ke arah pintu tertutup yang di duga adalah kamar mandi. Hima Ze menarik nafas lega, ternyata benar dugaannya. Isi kamar mandi yang mewah terpapar menggoda untuk digunakan lebih panjang.
Hima Ze buru-buru menepis godaan tersebut, ia mulai membersihkan dirinya dari bekas-bekas malam yang menjijikan itu.
brak!
Suara pintu di banting tidak terdengar oleh Hima Ze karena kucuran air dari kran.
"Dimana wanita jalang itu?"
"Ingat dia istri kita."