Cokli masuk ke dalam dan menemukan semua orang memandang arah pintu. Tidak nyaman dirasakan namun, wajahnya berubah melihat Carolina Tornado Cocia.
"Carolina..." panggil lembutnya, Carolina Tornado Cocia tertawa senang lalu bergerak menghampiri dua tangan yang terentang. Cokli kuat menangkapnya.
"Ayah..."
"Ya."
Interaksi kuat di antara mereka berdua membuat semua orang memiliki pemikiran berbeda-beda. Cia Ji merasa tenggorokannya kering, cepat mengambil gelas di meja, meminumnya.
"Cia, apa yang terjadi? aku mendapatkan peran darimu untuk datang kemari. Tuan Tornado, apa kabar?"
Sikap Cokli membuat garis tipis di bibir Maureen, gerakannya bikin Leopard Tornado sedikit gemas. Di masa lalu tidak ada ingatan jika Maureen bisa cemburu.
"Baik, Horner!"