Hidup mati seseorang ditentukan oleh kemampuan diri sendiri dan Langit. Namun, jangan lupakan masalah persinggungan takdir dan nasib.
Maureen memandangi wajah cantik sempurna milik Cia Ji. Tampak tekad kuat pada bola matanya untuk menghancurkan, sinarnya sangat menyilaukan.
"Ibu angkat, ibuku sudah datang. Cantik tidak."
"Hmm."
Leopard Tornado bangkit berdiri, menghampiri Maureen yang datang mendekati meja di sisi lain. Tampak jelas Maureen baru saja selesai mandi, rambutnya setengah basah.
"Leopard, aku ingin bicara." Cia Ji membesarkan sedikit suaranya agar Leopard Tornado merespon namun alih-alih merespon, Leopard Tornado malah mencium dahi Maureen lalu membawanya duduk di sampingnya.
"Makanlah. Aku tidak membangunkan kamu karena kamu terlihat capek."
Bola mata memutar seperti mengatakan gara-gara ulah siapa sehingga terlambat makan pagi menjadi siang.