Cia ji menatap marah pada Maureen. Tangan terlipat depan tubuh memberitahu jika ia sangat marah. Leopard Tornado santai menikmati isi cangkir keramik di depannya sementara gadis kecil berdiri mengamati ketiganya dengan penuh rasa ingin tahu.
"Katakan, siapa kamu? mengapa kamu bersama suamiku?"
Maureen mengeratkan giginya sebelum mengatakan sesuatu, "Aku pemilik hotel ini. Suamimu? ah...." katanya acuh.
Alis Leopard Tornado naik satu tingkat mendengar kata ah seakan mengejek kuat padanya, seperti ada pemahaman tersembunyi yang tidak nyaman.
"Apakah aku boleh memanggilmu bibi?" tanya halus, Maureen menoleh arah gadis kecil yang sudah berdiri dekatnya.
"Siapa namamu?"
"Carolina Tornado Cocia."
"Nama yang indah. Ya, kamu boleh memanggil bibi. Apakah Carolina sudah makan malam?"
"Aku belum makan, bibi."
"Carolina! jaga sikap! apa kata mama pada orang asing dan ayahmu." teriak marah Cia Ji mengetahui Carolina Tornado Cocia dalam hitungan detik akrab dengan Maureen.