Mereka berdua duduk dalam mobil, Kqu melirik wajah sendu Maureen. Helaan nafas sering di dengar Kqu bikin aroma kebahagiaan melesat turun sampai tanah. Sungguh bikin tak nyaman orang.
"Kamu yang ingin kemari setelah aku berkata ya, sekarang melihat kenyataannya begini, kamu sedih. Maureen jadi orang jangan plin plan."
Maureen mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela, "Aku hanya tidak menduga saja, dia secepat itu bisa melakukan. Semalaman aku bersamanya lalu pagi juga tapi dalam hitungan jam, dia sudah berada di tubuh orang lain," keluhnya.
"Pria, ingat? kamu pernah menjadi bagian itu. Kamu lupa jika pria lebih banyak berfikir bagian itu lebih dulu sebelum bertindak. Wanita rumit."
"Hei!" protes Maureen secepat kilat melihat ke arahnya, senyum mengembang di wajah Kqu. Maureen kesal melihatnya.
"Aku tidak seperti mereka yang berfikir menggunakan bagian itu. Kamu tahu itu."
"Tidak! aku tidak tahu."
