Wajah bersemu merah, Leopard Tornado benar-benar tidak beranjak dari samping tempat tidur Cia Ji di rumah sakit.
"Jadi kalian kembali bersama. Bagaimana Cia? apakah kamu tidak melakukan sesuatu padanya?"
"Aku sudah lakukan kewajiban sebagai anak. Ibu, apakah ibu ingin mendesak untuk sesuatu yang belum aku hitung sejak lama?" tegur Leopard Tornado tidak senang.
Hatinya sangat kacau.
"Dengar Leopard, anak di perut adalah cucu ibu. Kamu harus baik pada Cia. Jika terjadi sesuatu, ibu tidak akan tinggal diam."
"Ibu..."
Cia ji menunduk arah kedua tangan yang ada di depannya. Terlihat besar dan kokoh serta nyaman jika bermanja-manja disana.
"Cia, besok kamu menikah dengan Leopard!"
"Ibu, Maureen adalah istriku. Maureen bisa marah jika tahu, aku menikah diam-diam."
"Ya tidak perlu diam-diam kalau begitu. Kamu buat besar saja jadi semua orang tahu."
"Ibu!"