Maureen (Weird) sedikit terbangun, perasaan panas dirasakan. Ia ingin bergerak tetapi, Kqu memeluknya dalam tidur. Tekanan pada perutnya bikin malu di wajahnya.
"Lepaskan Kqu."
Dengkuran halus dan detak jantung yang tak beraturan terdengar, wajah Maureen (Weird) berubah semakin merah begitu menyadari tonjolan besar dan kokoh di dekat perutnya. Perlahan bergerak.
"Hm...kenapa?" tanyanya malas. Maureen (Weird) tertegun, jarak mereka sangat dekat. Dibatasi oleh kain namun, terasa hangat sampai teringat hal-hal yang membuat salah tingkah.
"Apa kamu tidak enak badan? wajahmu sangat merah."
"Tidak. Ini mungkin kamar tidak ada udara masuk jadi panas."
Dua mata memandang penuh kelembutan, "Kamu tidur nyenyak, jadi aku takut bangunkan. Tunggu sebentar, aku panaskan makanan. Kamu cuci muka dulu supaya tidak panas," bisik lembut seraya mengecup dahinya lalu beranjak bangun.
Sungguh pria langka.