Detak jantung tak beraturan. Maureen (Weird) berusaha keras menentramkan hatinya yang tak berkesudahan menjerit-jerit.
Tidak bagus pikirnya.
Bagus pikir Leopard melihat arah Maureen (Weird) berwajah merah jambu. Ini menyenangkan untuk dilihat.
Mereka berlima berada di ruangan tengah paviliun. Nyonya tua memandang satu persatu seperti melihat masa mudanya yang lepas.
Cokli sibuk memegang erat tangan Gazea, pandangan protes terus dikeluarkan Gazea katanya. Tetapi, pepatah mengatakan gas terus sampai bel pernikahan berbunyi.
"Baik, katakan kalian mau bagaimana?" tanya nyonya tua bertindak sebagai penengah. Sontak berempat menjawab secara bersamaan, nyonya tua mengelengkan kepalanya.
"Satu satu. Aku tidak tuli tapi bisa jadi tuli jika kalian cepat bicara."
Leopard merangkul lembut bahu Maureen (Weird), "Gazea, mulai hari ini kita bercerai!" katanya lugas.
"Tidak bisa!"
"Mengapa tidak bisa?"
"Keluarga Bao tidak akan melepaskan semua ini begitu saja."
