Leopard menghembuskan asap rokok dengan mata tenang. Suara-suara dari dalam kamar memberikan alunan musik yang nyata sejak kembali.
Hening menjelang dua jam sebelum matahari muncul. Sungguh melegakan. Leopard mengusap kedua telapak tangan seakan mengusir dingin.
"Tuan..."
Leopard meliriknya, menguapi tangannya yang terasa beku sepanjang malam menunggu di luar balkon setelah memastikan Maureen (Weird) tidak ada masalah.
"Bawa pergi ke kamar mu."
"Terima kasih, dimengerti."
Cokli buru-buru masuk ke dalam, mengendong keluar Gazea Boa yang tertutup baju kemeja milik Cokli. Tanpa melihat, Cokli bergerak cepat untuk turun walau kesusahan.
Leopard mengelengkan kepalanya, masuk hanya untuk menemukan kondisi kamar berantakan namun, tempat tidur masih rapi. Iapun bergegas arah kamar nyonya tua.
tok... tok...