Mata dan senyum tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan yang kentara. Gazea Bao berjalan anggun, walau hati tak tertahankan ingin segera bertemu.
"Apa kamu bahagia?"
Kepala menoleh, terkejut menemukan Maureen (Weird) duduk tenang depan kamar, sofa? sejak kapan ada sofa dan meja disana? mengapa ada makanan dan minuman ringan? apa-apaan ini pikir Gazea Bao kesal.
"Ya, aku bahagia! kamu mau apa?"
"Tidak ada. Aku hanya mengikuti keinginan Leopard yang meminta aku duduk depan pintu kamar mendengarkan kalian."
"Oh, senangnya hatiku."
Sindiran tersebut membuat hati Maureen (Weird) gelisah, buru-buru di tepis. Gazea Bao tidak ingin wajahnya rusak akibat kesal, iapun masuk dalam kamar.
"Leopard, aku masuk."
Suaranya dibuat sehalus mungkin, Maureen (Weird) nyaris ketakutan mendengarnya. Ia meminum teh panas dengan cepat, lidahnya terbakar.
"Aduh panas... panas." teriaknya panik, Maureen (Weird) mengambil air putih untuk mengurangi panas yang membakar lidahnya.
brak!