Tangan terayun kuat menyentuh kulit. Suara terdengar nyaring bak kerupuk kulit di remas. Keterkejutan muncul pada sebagian mata yang mengetahui.
"Dasar jalang!"
"Gazea!"
Tatapan ngeri bermunculan di mata nyonya tua melihat warna merah bergambar lima jari muncul di pipi Maureen (Weird) yang berdiri di anak tangga terakhir.
"Ibu mertua membela wanita jalang ini yang merebut suamiku? atas dasar apa dia berhak tidur di kamar utama rumah ini."
"Kamu siapa?"
"Hah! kamu-- tidak tahu aku?"
Nyonya tua terkejut mendengar pertanyaan polos Maureen (Weird), "Menantu, ini ..." nyaris tak bisa meneruskan kalimatnya, "Istri Leopard," serunya pelan.
"Istri?"
"Ya, istri!" bisik Leopard cepat-cepat meraih pinggang Maureen (Weird) sebelum terjadi hal-hal tidak terduga lainnya.
"Leopard, kamu tidak pernah berkata mempunyai istri selain aku."
Maureen (Weird) berontak kuat, namun Leopard tak bergeming memeluknya. Gazea gusar ingin menariknya tapi nyonya tua buru-buru menghalangi.