Langkah kecil menyusuri tepian danau membuat nafas lembut berhembus keluar dari mulut. Keringat jatuh membasahi seluruh tubuhnya dengan cepat.
"Maureen..."
Maureen (Weird) menghentikan langkahnya, "Ada apa? kamu-- terlihat tidak senang," ujarnya penuh perhatian. Sesaat Leopard merasa dirinya di olok oleh pandangan Maureen (Weird).
"Kamu tidak ada waktu aku bangun."
"Takut aku pergi?"
"Ya, aku sangat takut."
"Aku harus berolahraga, kamu tahu usiaku tak lagi muda. Kamu masih sangat muda."
Leopard meraihnya masuk dalam lingkaran tangannya yang kokoh berikan perasaan aman baginya namun sekaligus ketidakpastian. Maureen (Weird) merasa dirinya sudah gila.
"Jangan khawatir, aku pasti bersamamu."
"Apa maksudmu?"
"Tidak peduli ada atau tidak anak, aku tetap milikmu seorang."
"Aku tidak mengatakan itu."
"Maureen, aku sangat mencintaimu walau usiamu tua sekalipun, aku tidak peduli."
"Leopard..."
"Jangan kamu menolak aku, Maureen."
"Leopard."
"Aku tidak bisa tanpamu."