Mobil melesat dengan kecepatan tinggi. Leopard Tornado mengengam erat ponselnya, diliat tak ada sinyal di sini.
"Tuan..."
Mobil berhenti depan hutan buatan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di tempat ini kecuali pagar tinggi yang membatasi jalan utama dan hutan buatan.
"Kamu berjaga disini. Kalau ada pergerakan sekecil apapun, hubungi mengunakan mercu suar dunia bawah."
"Saya mengerti."
Leopard turun dari mobil, melangkah masuk dengan hati-hati melalui pagar yang longgar. Beruntung tidak ada aliran listrik. Terdapat tanda bahwa bukan tanah untuk umum. Ia terus melangkah, sesekali berhenti untuk membuat tanda jalan keluar atau memperhitungkan sekitarnya yang lebat.
Tiba-tiba matanya menangkap siluet wanita di atas ayunan. Hati Leopard berlompatan keluar ingin memburu.
"Maureen..." bisiknya pelan penuh gembira, Leopard bersyukur tidak merasa sedih berlebihan di pemakaman tadi. Matanya menyipit melihat gerakan tangan Maureen (Weird), sakit pikirnya tajam mendekati.