Tangan dirasakan dingin membeku. Wajahnya putih merona dengan make up tipis ditampilkan berikan perasaan segar. Rambut panjangnya terurai basah di bahu sebagian membasahi pakaian.
"Kamu-- "
Nyonya tua duduk di sofa kamar. Pandangan menelisik sampai membuat Maureen (Weird) berharap menusuk mati ibu mertuanya ini.
"Leopard sedang keluar rumah. Sejak kemarin kamu tidur karena kelelahan. Kita perlu bicara."
"Bicara?"
"Tuan Weird, aku minta maaf atas nama putraku yang telah sembrono membuat kamu begini."
"Hah!"
Handuk di tangan dilempar arah lantai dengan keras, nyonya tua menghela nafas melihat tindakan kekanak-kanakan tersebut.
"Aku Maureen! bukan Weird Dee yang nyonya tua kenal selama ini."
"Maaf."
"Jika maaf bisa mengembalikan kondisi aku semula, aku tidak akan mempermasalahkan."
"...."