Udara menyerbu masuk melalui jendela yang terbuka, Relina merenggangkan tubuhnya. Tangan menggapai sebelahnya, kosong.
"Weird?"
Kepala menoleh ke kanan dan kiri, sepi. Relina mengerakan badannya untuk turun dari tempat tidur, ada perasaan tak rela karena masih ingin berguling di atasnya. Ia beres diri lebih dulu sebelum keluar kamar.
"Weird?"
Relina mencari di dapur, ruang keluarga dan ruang tamu, kerutan di dahi semakin dalam. Panik, ia keluar rumah.
"Weird? mengapa disini?"
Weird Dee berbalik melihatnya, "Pagi sayang," ujarnya cepat meraih Relina dalam dekapan, menciumnya rakus barulah melepaskan. Wajah Relina sontak merah.
"Kamu-- apa katamu? pagi?"
"Ya, ini pagi. Kamu lihat disana, matahari baru saja ke atas."
Relina mengikuti arah yang ditunjuk. Mulutnya rapat, ia bingung ternyata hari sudah berganti. Weird Dee terkekeh-kekeh melihatnya.
"Terkejut?"
"Ya."