Alam bergabung dengan situasi hati muram Weird. Semua kepala menunduk ke arah lantai. Perasaan takut dikarenakan Relina menghilang dari rumah. Weird tidak menduga, bangun tidur malah kehilangan Relina untuk kedua kalinya.
"Dimana nyonya?"
Rambut basah menetes ke arah lantai. Badan kekar terlindungi sebagian jubah mandi. Wajahnya mengeras.
"Kamu-- mencariku?"
Suara lembut terdengar membuat semua kepala terangkat untuk melihat. Weird tertegun melihat Relina santai berdiri di pintu kamar. Pakaian yang dikenakan sangat menarik mata hingga tak nyaman.
"Darimana?"
"Taman. Ada apa?"
"Lain kali beritahu jika pergi. Bagaimana bisa semua orang tidak menyadari kamu pergi ke taman?"
"Tidak tahu. Aku capek, bisakah kalian semua pergi dari kamar atau aku pindah kamar agar dapat istirahat?"
"Kalian pergi! cek semua tempat, masalah ini jangan terulang lagi!"