Mobil terus berjalan menuju kota. Pemandangan di luar jendela mengusik Weird, ingatan berganti ingatan mengalir deras bagai air yang mengalir tanpa batasan.
Usianya tak lagi muda.
Namun, semangatnya untuk mendapatkan Relina seutuhnya terus meningkat. Weird tersenyum sinis pada ingatan yang berubah mengejeknya.
"Tuan, bagaimana membawa nyonya ke tempat baru? kondisi nyonya sepertinya buruk."
"Apa rencanamu, Jes?"
"Tidak ada."
Walau berkata tidak ada tetapi Weird tahu keinginan Jes, bertahun-tahun mengikuti jejaknya, jelas berikan sinyal pengharapan untuk memperoleh kehidupan baru.
"Atur vila belakang untuk kalian berdua."
Jes terkejut, ini tak pernah terjadi sebelumnya. Weird menatap kosong pemandangan diluar jendela, berharap kali ini apakah ada akhir berbeda.
"Terima kasih tuan Weird."
Mobil hening, tiga orang dalam mobil memiliki pemikiran dan pemahaman masing-masing. Jes cepat mengirimkan pesan untuk mengatur vila belakang rumah Weird.