Rumah mulai sepi, satu dua orang berpatroli secara beregu. Reimundo menghitung dalam hatinya setiap kali patroli.
"Pelayan kecil..."
Wanita muda dengan wajah kelelahan menoleh menatapnya lalu , "Jangan berteriak. Aku tidak akan menyakitimu. Aku ingin mengeluarkan nyonya" katanya mencegah.
"Hah?"
"Bagaimana keadaan Nyonya mu?"
Pelayan kecil menangis tersedu-sedu, betapa tak berdaya dirinya membantu majikannya yang baik ini. Reimundo mental terusik melihat kondisi mengenaskan Relina.
"Sejak kemarin tidak sadar, saya tidak tahu harus berbuat apa"
"Jangan menangis"
"Tapi... tapi nyonya, hu hu hu"
"Kamu ikut aku"
"Tapi, nyonya..."
"Jangan menangis lagi, cepat sedikit. Bawa barang yang penting saja"