Begitu sulit untuk jatuh cinta dengan tulus. Relina membuka mata melihat keseluruhan tempat, ia masih berada di kamar mandi.
"Uh, kepalaku"
Badan terasa lemah, bergerak hati-hati keluar dari kamar mandi. Mata mencari-cari kemana perginya Weird. Tidak ada tanda-tandanya.
"Weird?"
Gelas kosong diberikan isi dari botol sampingnya, meminumkan untuk sekedar lebih baik. Relina merasa aneh dengan ketidakhadiran Weird di dalam kamarnya, mencari di sekitar tapi tak juga menemukan.
Mandi dan berganti pakaian dilakukan barulah keluar kamar. Lorong panjang menuju lift terasa sangat panjang. Entah mengapa, kali ini merasakan kesepian.
Mata menangkap sosok yang keluar dari sebuah kamar, tangan merangkul mesra sambil mencium pelipisnya dengan perasaan sayang, sungguh enak dilihat tapi Relina merasakan dingin yang menusuk.
"Weird?"
