buk!
"Tidak bisakah kamu letakan piring lebih pelan"
Haiz duduk di depannya dengan mata kesal, Reimundo menghela nafasnya. Makanan tertata rapi dengan uap panas yang mengepul di atasnya. Wajah Haiz sangat terluka bahkan Reimundo enggan untuk mengambil peran menghibur.
"Kamu--- pikir lagi. Tuan Weird berbaik hati mengirimkan kita kemari dengan tidak kekurangan sesuatu apapun. Jika kamu tadi bertindak, aku kira kita sudah mati sekarang"
"Haiz, jangan bicara mati"
"Bagaimana aku tidak bicara mati? wajahmu sudah ingin mendekati nyonya besar. Kamu pikir aku tidak ketakutan tadi!"
"Haiz, panggil namanya saja"
"Tidak! aku masih ingin hidup 10 tahun lagi ke depannya. Aku bukan wanita yang sama seperti dulu, Reimundo. Aku cacat tapi aku tidak bodoh. Kalau kamu mau mati, ya mati saja tapi jangan bawa aku!"
Badan kecil dan tua itu bergerak menjauhi Reimundo yang menatapnya tak berdaya, "Kamu tidak makan?" tanyanya berusaha mengalihkan.
