Tangan terlipat dengan wajah ditekuk. Siapa yang senang ketika buka mata berada dalam ketinggian ribuan kilometer dari tanah. Sungguh mengerikan.
"Kamu menculik aku!"
"Bagaimana bisa dikatakan menculik jika aku adalah suamimu"
"Aku tidak pernah mengakui kamu suamiku, sekarang atau nanti"
"Ya ,kamu akan mengakui"
"Kamu--- "
"Aku akan sabar menunggu, Relina"
Relina membuang wajahnya ke arah jendela pesawat terbang. Ia berada dalam kamar yang mewah di pesawat pribadi milik keluarga Dee. Terkadang bertanya-tanya, berapa kekayaan sebenarnya keluarga Dee ini hingga banyak wanita yang rela berebut.
"Relina, ini bulan madu kita, kamu seharusnya melihat arahku"
Betapa konyolnya kata-kata itu.
"Relina, aku membutuhkan kamu"
Dasar bajingan tua. Apakah setiap kali hanya itu saja yang dipikirkan? Pria mesum yang menjijikkan.
bruk!
"Weird aku lelah"
"Kamu Istirahat saja, aku yang akan lakukan"
"Kamu tidak bisakah lakukan hal lainnya?"
"Tidak bisa. Aku ingin kamu menyadari cintaku"