Relina termangu dengan keadaan sekitarnya, ini tidak benar kan jika Reimundo terluka parah, malam itu sebenarnya apa yang terjadi padanya, ingatan samar-samar mulai terbentuk tapi sepertinya ada yang memblokir.
"Weird, katakan dengan jujur, sebenarnya ada apa? aku-- tidak mau kebingungan sendiri"
"Tidak ada apa-apa. Neha datang mencari Reimundo, terakhir kali kita bertemu dengannya setelah itu, mana kita tahu"
"Iya juga"
"Dia mau apa?"
"Mau minta tolong, katanya Reimundo terluka parah tapi aku tidak tahu dimana, bisakah kamu bantu mencarinya?"
"Mengapa?"
"Dia temanku"
"Teman?"
"Ya, teman"
Weird bangkit berdiri, Relina melihatnya dengan pertanyaan sangat banyak tapi melihat wajahnya berubah, hatinya menjadi tidak nyaman.
"Kamu--- kenapa?"
"Benarkah hanya teman? aku-- merasa tidak begitu"
Rokok di keluarkan dari saku, membakarnya dengan perasaan tidak senang. Terlihat jelas terganggu dengan pernyataan teman.
"Sejak kapan kamu merokok?"