Wajah kaku tanpa ada ekspresi yang bisa dikatakan tampak dari Weird. Beberapa orang mulai berikan laporan dengan perasaan takut, Jes diam membisu. Jes menelan ludah beberapa kali setiap laporan yang dilempar ke arah meja dengan kemarahan meluap.
"Rapat selesai, dua minggu lagi berikan laporan lengkap!"
Weird cepat berjalan keluar dari ruangan rapat diikuti Jes yang kesusahan membawa barang-barang berupa dokumen penting lainnya.
"Bagaimana keadaan rumah?"
"Tenang"
Weird menghentikan langkahnya, Jes nyaris menabrak. Berbalik lalu melihat tajam ke arah Jes, "Tenang? dimana Relina" tanyanya tak tenang.
"Nyonya besar berada di rumah utama, tepatnya kamar utama. Tidak keluar-keluar setelah makan pagi sampai malam"
"Itu... tidak bagus"
Cepat berbalik lagi dan berjalan ke arah lift, Jes berlari ke arahnya dengan kesusahan. Keadaan semakin tidak nyaman bagi Weird, berharap perkiraan salah.
Rumah utama kediaman Dee.
