Kezia diam memandangi wajah Romanov dan Reimundo bergantian. Perasaan takut tidak dapat dipungkiri bahkan terasa semakin ingin melarikan diri jika tangannya tidak dipegang kuat Romanov.
Reimundo : "Jadi, kamu lebih pilih setan kecil ini dibandingkan Relina? pantas saja kabur"
Romanov : "Ayah..."
Reimundo : "Jangan potong perkataan ayahmu ini, biar ayah pahami dulu tiap kata dan perbuatan yang kamu lakukan"
Kezia : "...."
X : "Paman? kamu datang, kapan? mengapa tidak kabari"
Mereka bertiga melihat arah X dan Z berjalan masuk ke dalam ruang keluarga rumah Kezia dengan wajah tengah mengalami kesulitan.
Reimundo : "Jika aku beri kabar, aku tidak tahu jika anakku melakukan hal menjijikkan dengan wanita kelas rendahan dan kamu juga padanya lalu Relina pergi dariku?"
X : "Paman, ini bukan seperti dugaan" , buru-buru duduk di hadapannya sementara Z disampingnya pada bahu sofa.
Reimundo : "Tidak?", matanya menyoroti tindakan Z pada X kemudian Romanov pada Kezia.