Kamar di rumah ini terlihat nyaman, Mage berniat mandi. Lengket setelah perjalanan panjang apalagi sejak malam itu, ia tidak mandi lagi.
Lemari dibuka, betapa terkejutnya berderet pakaian dengan beberapa jenis yang berbeda. Sungguh teliti dan banyak.
"Apa kamu suka?"
Tangan melingkari dan kepala pada bahu Mage bikin hatinya tidak nyaman. Benar ia jatuh cinta pada Jero tetapi ayahnya.
"Ayah?"
"Kenapa dengannya?"
"Aku merasa bersalah mendengar ayah tidak setuju dengan pernikahan kita"
"Ayahmu hanya belum bisa melepaskan anak gadisnya bersama pria lain, itu wajar"
"Apakah itu benar?"
"Ya, kamu akan mengerti jika suatu hari kita punya anak dan menikah dengan pria tua seperti aku yang cacat. Pasti juga ada perasaan yang tidak bisa terima"
"Oh"
Badan Mage diputar menghadap arahnya, Jero memerhatikan sekali lagi wajahnya yang polos. Ini bisa dikatakan, benar mirip Ayun dari mata dan bibir.