Katakan dengan lantang tapi mulut terkunci rapat. Semua mata tertuju ke arah Weird yang berjalan di ruang bawah tanah dengan santai. Orang kepercayaan Weird dan anak buahnya berjalan waspada dengan mengawasi sekitar mereka, tangan memegang erat pistol dan pisau di sisi lainnya.
Setiap sel terisi orang. Weird berfikir betapa sedikitnya kemanusiaan Gige. Langkahnya terhenti ketika sebuah pintu sel terbuka, wanita cantik keluar dari dalam dengan perut yang besar.
"Nyonya Jazirah?"
Panggilan pelan sekaligus terkejut membuat Jazirah terkaget melihatnya. Ini teman lama.
"Weird? bagaimana keadaanmu? mengapa berada disini? apa semua baik-baik saja?"
"Anda disini dengan....?"
"Suamiku Baron tapi belum pulang, masih bekerja. Apakah kamu ingin masuk? maaf, tempatnya kurang nyaman"
Weird mengganguk, "Maaf merepotkan" katanya memperhatikan setiap gerakan Jazirah yang tidak nyaman, "Tidak.. aku senang, ada orang yang aku kenal" ujarnya menambahkan senyum di wajahnya.