9 bulan kemudian.
"Koefisien Dee..."
Bayi laki-laki berada dalam pelukan Ruehin dengan hati bahagia. Disampingnya Weird duduk menunggu dengan hati yang tak bisa dijelaskan. Bayi tampan dengan senyum mempesona bikin siapapun jatuh hati.
"Lihat putramu" , Ruehin mencium pipinya yang harum, sungguh menggemaskan.
"Ruehin, aku bisa cemburu padanya jika selalu dia yang menjadi prioritas" keluhnya dengan manja.
"Ayolah Weird, ini sudah bulan kedua sejak Koefisien lahir" kata Ruehin seperti tidak percaya Weird mampu cemburu pada anaknya sendiri.
"Ruehin..."
"Aku tahu... aku tahu, maaf" katanya, sengaja memandangi wajahnya untuk minta dimanjakan. Weird tertawa pelan. Sungguh banyak perubahan dalam hidup.
Mereka berdua berciuman, tangan kecil kesal menyapa badan Weird dengan galak. Sontak membuat mereka berdua tertawa gemas melihat tingkahnya.