Berbaring layaknya orang mati. Leimena menggerjap berusaha melihat di sekitarnya, badannya sakit sekali. Dimana ini pikirnya.
"Diam! kalau tidak ingin terluka"
Leimena tidak bisa mengeluarkan suara karena mulut terpasang sebuah alat. Perasaan takut yang belum pernah dirasakan menyelimuti seluruh tubuhnya, tangan orang itu terus menyentuh badannya seperti memeriksa. Ia ingin mengerakkan tangannya tapi terlalu lemah.
"Kondisi mu semakin bagus. Tinggal pemulihan saja. Baron menjual mu padaku jadi bersikap baiklah kalau masih sayang nyawa, Leim"
Suara berat dan mendominasi kuat merubah perasaan takut Leimena menjadi bertanya-tanya tentang Baron, sebenarnya apa yang terjadi pikirnya berat sebelum jatuh tertidur lagi.
Gige tersenyum tipis mengantikan semua perban dari tubuh Leimena. Tampak cantik bekas luka yang membentang. Tunggu waktunya maka semua bisa dilakukan.
Suara alunan musik diperdengarkan di seluruh ruangan bawah tanah hingga selesai, Gige keluar dari sana.